Rabu, 05 September 2007

Menata Taman Kering

JAKARTA - Menikmati pemandangan taman kering, paling asyik dilakukan pada sore hari. Sinar matahari di ufuk barat memperindah keberadaan taman ini. Bagaimana menatanya?

Terbatasnya lahan menjadi problem hunian di perkotaan. Termasuk salah satunya untuk membuat taman yang menghiasi rumah. Kini, kehadiran taman kering menjadi alternatif menyiasati keterbatasan lahan tersebut. Untuk menatanya, perlu kecermatan dan kejelian kita dalam menetapkan jenis tanaman yang akan menghiasi taman kering ini.

Menurut arsitek lanskap Baginda Simatupang, penataan taman kering harus memperhatikan bentuk rumah dan sorotan pancaran sinar Matahari dari arah mana. Taman kering lebih menarik bila dinikmati pada sore hari saat Matahari yang akan tenggelam memancarkan sinarnya.

Jadi, apabila rumah menghadap ke barat, maka taman kering dapat dibuat di pelataran teras sehingga mendapatkan cahaya Matahari yang hendak tenggelam di langit sisi barat. Sebaliknya bila rumah menghadap timur, tempatkan taman kering agak menjauh ke depan dari bangunan rumah, bisa berdekatan dengan pagar depan.

Penataan taman kering perlu diberikan alas berupa batu-batuan. Tanaman yang diletakkan di taman kering pun jangan terlalu banyak. Maksimal dua pohon saja karena taman kering ini sifatnya lebih menonjolkan sebuah tanaman nan eksotis sebagai daya pikatnya.

Contohnya pohon sikas bila digabungkan lebih dari 3 pohon, hasilnya akan menjadi kurang bagus. Lebih baik satu pohon sikas saja, jadi terlihat begitu menonjol. Sama halnya dengan pohon kamboja, tempatkan hanya satu pohon. Karena nanti yang akan ditonjolkan adalah keindahan bonggol dan bunganya.

”Pada intinya pohon taman kering itu harus diletakkan di tempat yang spesial dan menarik. Pada jam-jam tertentu memang penghuninya menikmati tanaman di taman kering itu,” ujar Baginda yang juga pengurus Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) Cabang DKI Jakarta.

Taman kering jangan dibuat terlalu luas dalam sebuah area halaman rumah. Ukurannya jangan lebih besar dari keseluruhan area halaman. Taman kering ini dibuat dengan maksud sebagai center point dalam bagian halaman sebuah hunian.

taman_kering3.jpgPaling maksimal hanya memakan sebanyak 20 persen dari keseluruhan luas area halaman. Misalkan luas keseluruhan halaman adalah 5 meter persegi, maka luas taman kering hanya 1 meter persegi. Taman kering ini pun jangan dipenuhi banyak macam tanaman.

Padukan pohon taman kering dengan alas berupa batu, bisa dipilih batuan kecil atau besar. Pilihan bentuk batu apakah model bulat, lonjong, pecahan batu, batu berwarna atau kombinasi batu itu perlu disesuaikan dengan jenis tanamannya.

”Sesuai judulnya sebagai taman kering, maka tanaman yang diletakkan di sini harus mendapatkan sinar Matahari langsung pada sore hari antara pukul 15.00-16.00. Dengan begitu tanaman tanah kering menjadi semakin baik perkembangannya,” kata dia.

taman_kering4.jpgTaman kering bisa dipadukan dengan gaya hunian apa saja. Sejauh penataannya apik. Bisa pula memberikan sedikit kamuflase, taman semacam ini pun bisa naik dan diletakkan di teras rumah. Terlebih lagi bila dipadukan dengan desain hunian minimalis modern, taman kering menjadi lebih padu lagi.

Baginda menilai, konsep taman kering sebetulnya adalah sebuah taman yang simpel dan tidak terlalu dipadati pohon. Taman ini sengaja dibuat untuk dapat dinikmati pemilik rumah pada waktu senggang petang hari.

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan taman kering adalah perhatian dalam perawatan. Taman ini harus rajin dirawat sehingga tetap terlihat bersih dan asri. Taman ini perlu dipertahankan sebagaimana bentuk semula, saat taman baru jadi dibuat.(nuriwan trihendrawan/sindo/via)
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar