Minggu, 16 September 2007

Membuat Kolam Renang di Rumah

Plus Minus Kolam Renang di Rumah

"Tidak selalu enak mempunyai kolam renang sendiri di samping rumah." Pernyataan ini dilontarkan Budiawan, usahawan konveksi dalam percakapan dengan Kompas, di Jakarta, Minggu (16/4).

Menurut Budiawan, pada awalnya saja pemilik kolam renang rajin berenang. Kemudian mulai berkurang secara periodik. Jika pada bulan pertama setiap hari terjun ke kolam renang, pada bulan kedua menjadi lima kali dalam seminggu. Bulan ketiga dua kali seminggu, dan bulan keempat menjadi sekali dalam dua minggu. Pada bulan kelima menjadi sekali sebulan. Seterusnya menjadi maksimal tiga kali dalam setahun.

"Kita pun mesti waswas, jangan sampai anak kita, anak tetangga, atau anak siapa saja yang belum bisa berenang terpeleset masuk kolam renang ketika sedang bermain-main. Kalau itu yang terjadi, dan ia meninggal di situ karena tidak ada yang melihat ketika ia terpeleset, wah, repot betul," ujarnya menambahkan. Karena itu, kolam mesti selalu dalam pengawasan. Anak-anak diawasi jangan sampai terjadi hal-hal yang fatal.

Masalah lain, soal anggaran pemeliharaan. Ada anggaran khusus untuk petugas khusus yang merawat kolam, honornya bervariasi antara Rp 500.000 sampai Rp 2 juta per bulan. Ada biaya listrik untuk pompa air dan air mancur. Ada pula biaya pengadaan air kolam, bahan-bahan pemutih air, dan sebagainya.

Akan tetapi, ujar Budiawan, soal anggaran ini mestinya sama sekali tidak masalah, sebab siapa pun yang membangun kolam renang di rumahnya hampir semuanya dari kelompok warga kaya secara materi. Anggaran perawatan kolam renang tidak akan mengganggu stabilitas moneter mereka.

Nyaman

Di balik beberapa sisi lemahnya, kolam renang di rumah mempunyai banyak aspek positif. Misalnya, kehadiran kolam renang mestinya akan merangsang pemilik rumah berolahraga. Berenang, salah satu olahraga yang sangat dianjurkan para dokter, terutama untuk warga berusia di atas 40 tahun. Dengan berenang, seluruh tubuh bergerak. Tubuh sehat, bentuk tubuh bagus, dan setidaknya perut tidak buncit. Kalau pemilik rumah bosan berenang, ia mestinya melakukan beberapa aktivitas yang akan membuat ia selalu rindu berenang.

Aspek lain, kehadiran kolam renang membuat suasana lebih segar dan ada penekanan estetika dalam lay out rumah.

Tanaman yang ditanam di sisi dan sekitar kolam akan memberi nuansa spektakuler di dalam rumah. Misalnya, ada dua pohon kelapa yang batangnya doyong ke tengah kolam. Kemudian ada pula pohon mangga dan rambutan yang buahnya bergelantungan hampir menyentuh air kolam. Atau sejumlah pohon kurma yang daunnya berkibar-kibar diterpa angin, memberi nuansa lain.

Kenikmatan ini tak bisa disamakan dengan rumah luas, sebutlah 3.000 meter, tetapi tidak ada kolam renangnya. Tumbuhan hijau pun kurang. Suasana terasa tidak nyaman.

Sejumlah warga lain suka kolam renang karena memenuhi unsur penting rumah, yakni air dan udara. Lalu bunyi gemericik air akan memberi suasana sangat nyaman bagi rumah tangga. Aspek lain, prestise. Warga yang rumahnya agak besar dan mempunyai kolam renang boleh bangga kalau menerima tamu. Warga itu bisa menggelar pesta makan malam di sisi kolam renang.

Lalu, berapa investasi yang mesti ditanam untuk membangun kolam renang? Tergantung besaran kolam yang diinginkan. Kalau ingin yang berukuran kecil saja, misalnya lebar tiga setengah meter dan panjang 10 meter, biasanya menghabiskan anggaran sebesar Rp 60 juta.Kompas

Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar