Selasa, 18 September 2007

Rumah Minim Sekat Atau Tirai

Rumah Minim Sekat



Mengandalkan partisi dan divider untuk membagi ruangan yang dapat di geser sewaktu-waktu. Simpel, terbuka dan lapang. Kesan itu begitu kental terasa saat pertama kali memasuki tempat tinggal pasangan Edi Effendi Tedjakusumah dan Dyah Utari ini. Rumah yang berlokasi di Kompleks Taman Wijayakusumah, Cilandak, Jakarta Selatan, ini terasa nyaman suasana rumah yang kinclong karena bersih dan rapih.

Bagian depan rumah yang memiliki luas tanah sekitar 352 meter persegi itu dihiasi taman asri. Kehadiran taman yang juga terdapat di belakang ini membuat rumah tampak asri. ''Saat membangun, saya menerapkan konsep tropis pada rumah ini,'' ujar Dyah Utari. Konsep itu dipilih, karena alumni teknik elektro Universitas Trisakti itu sangat menyukai rumah yang kaya akan udara dan cahaya. Tak hanya itu, ia pun mengaku senang dengan rumah yang lapang dan terbuka.

Tanpa bantuan arsitek, Dyah merancang sendiri rumah dengan tata ruang yang minim sekat. Agar kesan lapang dan terbuka muncul, ia membiarkan ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur hadir tanpa pembatas. ''Soalnya, di rumah ini sering ada acara kumpul-kumpul,'' tutur Dyah. Ia hanya menggunakan semacam divider berupa lemari hias untuk membatasi ruang tamu dengan ruang keluarga. Namun, bila ada acara kumpul keluarga, pembatas itu bisa digeser.

Rumah satu lantai ini memiliki pusat aktivitas keluarga di ruang tengah yang terdiri dari ruang keluarga dan ruang makan serta dapur yang menggunakan sistem sistem continuous space (tak bersekat). Ruang keluarga pun dibagi menjadi dua, ada ruang transit dan ruang keluarga. Pembagian itu didasarkan pada dua bentuk sofa yang mengisi ruang tersebut.

Secara umum, rumah itu terdiri dari ruang tamu, ruang transit, ruang keluarga, ruang makan, dapur bersih, dapur kotor, tiga kamar tidur dan kamar mandi. Di samping kanan ruang tamu terdapat carport. Sirkulasi udara mengalir lancar dari model bukaan yang langsung berhadapan antara pintu utama dan pintu menuju teras belakang. Di belakang rumah pun terdapat ruang terbuka berupa taman. Teras belakang pun menjadi ruang favorit keluarga untuk berkumpul bersama. ''Di sini bisa menikmati udara segar dan melihat tanaman sambil santai,'' ucap Dyah.

Desain interior
Agar kesan lapang dan terbuka terjaga, Dyah memiliki prinsip tensendiri dalam mendesain interior rumahnya. ''Saya menerapkan desain interior yang simpel dan nggak mau terlalu rame,'' jelasnya. Karena itu, ia pun meletakkan perabotan dan dekorasi yang tak terlalu rumit dan berukuran besar. ''Saya merasa rumah ini kecil, kalau desain interiornya berat-berat nanti nggak matching,'' imbuhnya. Karena prinsip itu, ruangan tamu, keluarga, makan dan dapur tak terlalu banyak diisi dengan barang. Ia pun sangat selektif soal pemilihan mebeler.

Aplikasi rumah yang diterapkan pada rumah ini antara lain dinding kaca transparan yang menjadi pembatas antara ruang keluarga dengan teras belakang. Dinding tersebut juga berfungsi sebagai lemari hias yang diisi berbagai pajangan mungil. ''Itu oleh-oleh, setiap saya jalan-jalan ke luar negeri,'' paparnya. Warna coklat terbilang dominan di rumah tersebut. Ia mengaku sangat menyukai warna tersebut. ''Warna ini melambangkan keabadian,'' ujar Dyah. Sedangkan, warna dominan lainnya adalah putih. ''Saya gunakan warna putih agar tak berkesan ramai,'' sambungnya.

Awalnya, kata Dyah, rumah itu dibangun untuk dikontrakkan kepada para ekspatriat. Sehingga, rumah tersebut tetap dilengkapi dengan pendingin alias AC. Taman memang menjadi magnet utama dari rumah ini. Taman bagian depan didominasi dengan bunga-bunga. ''Untuk taman di depan kan banyak sinar, jadi kita menanami bunga-bunga.'' Sedangkan, Di taman belakang, dipilih tanaman yang memang kurang membutuhkan sinar. Tanaman seperti, ciangmai, pakis, palm, pandan bali, srigading, suplir menghias taman belakang.
( hri )


Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar