Minggu, 16 September 2007

Tren Perumahan 2008

Tren Perumahan
Jendela Putih Minimalis

ADA yang menarik disimak dari bentuk jendela yang ditawarkan pelbagai perumahan dan apartemen di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya dua tahun terakhir ini. Jendela itu umumnya berbentuk kotak-kotak dan bertulang putih. Gorden yang menjadi tirai jendela itu pun umumnya berwarna putih atau bermotif garis-garis. Bahan gorden dan kaca jendela umumnya dari bahan-bahan sederhana.

Meskipun tampak sederhana, bentuk jendela minimalis inilah yang diburu para konsumen. "Mungkin bentuk minimalis itu yang menyentuh minat para pembeli rumah. Para pengembang tentu saja segera menyesuaikan diri dengan selera konsumen," ujar Jeanny Wulur dari pengembang Lippo Cikarang di Jakarta beberapa waktu lalu.

Para pengembang yang ikut menawarkan bentuk jendela minimalis ini di antaranya adalah Grup Pakuwon Jati, Grup Agung Podomoro, Grup Ciputra, Grup Lippo, Grup Summarecon, Alam Sutera.

Direktur Grup Pakuwon Eiffle Teja menyebutkan, jangan keliru dengan kesan minimalis itu sebab justru memberi penekanan pada kebersihan dan keelokan jendela. Warga yang mempunyai taman, kolam renang, dan arena bermain anak-anak suka dengan bentuk jendela seperti ini sebab dapat leluasa memandang alam di sekitarnya.

"Ini memang tren menarik. Pengembang yang kreatif kemudian mengganti-ganti bentuk dan kualitas kotak kaca sehingga selalu tampak variatif dan dinamis. Bentuk, warna, dan corak gorden pun dimainkan sehingga muncul kesan kreatif," tutur Eiffle.

Dalam pengamatan Kompas, para pengembang memang tidak mempunyai pilihan lain dalam "memainkan" jendela. Sebab, bentuk jendela tidak bisa lari dari beberapa model khas, misalnya lubang jendela besar dengan selembar kaca jendela bening atau berwarna-warni. Bentuk kotak-kotak kaca dan kayu bertulang, bentuk kurus pipih dengan kaca buram, bentuk kotak-kotak kecil, atau jendela dengan menggunakan gaya Spanyol.

Sebagian warga yang mempunyai kemampuan finansial kuat biasanya tertarik dengan bentuk kaca yang ditopang kotak-kotak bertulang. Bedanya, warga berkantong tebal ini menggunakan bahan kayu kelas satu yang tahan rayap, misalnya jati dan ulin. Adapun kaca yang digunakan kotak-kotak tebal, bening, atau bertekstur. Harga satu daun jendela untuk kualitas kelas satu biasanya di atas satu juta rupiah. Kusen pun bisa diraih dengan harga sebesar itu.

Sementara itu, warga sederhana biasanya lebih menyukai jendela dari kayu dan kaca biasa. Gorden pun yang berwarna putih polos atau bergaris-garis. Harga daun jendela seperti ini setidaknya Rp 150.000 per lembar. Namun, warga sederhana tidak perlu cemas. Di balik jendela yang sederhana bisa dibangun interior yang keren tetapi tidak dengan biaya tinggi.

Masalah jendela ini akhirnya memang berpulang kepada selera, kemampuan beli warga, dan cita rasa mengatur interior rumah. Suka yang mana? (AS)


Search :












Berita Lainnya :

·
Memilih Rumah dengan Alternatif Fengshui

·
"Pavement", Biaya Murah Menambah Kenyamanan

·
Jendela Putih Minimalis

·
Ketika Rumah Berubah Jadi "Factory Outlet"






Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar