Minggu, 19 Agustus 2007

Sebelum Ambil KPR, Bereskan Dulu Keuangan Anda

Apa yang dibutuhkan ketika membeli rumah? Sudah tentu dana yang tak sedikit jumlahnya. Kebutuhan ini bisa diatasi dengan bantuan dari bank berupa KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Untuk mendapat kucuran KPR, sudah pasti Anda sebagai calon debitur harus menyiapkan persyaratan, baik administrasi maupun non-administrasi.

Seperti diketahui, setiap calon debitur harus menyerahkan beberapa persyaratan administrasi kepada bank. Bila Anda karyawan swasta, Anda wajib menyerahkan slip gaji atau surat keterangan dari tempat Anda bekerja. Selain itu, Anda pun harus menyerahkan fotokopi buku rekening Anda di bank.

Di samping persyaratan di atas, persyaratan non-adminitrasi juga wajib Anda perhatikan. Ini penting supaya Anda lebih nyaman ketika membayar cicilan KPR setiap bulannya.

Ada tiga persyaratan non-administrasi yang perlu diperhatikan ketika akan mengambil KPR. Sekilas, ketiganya mungkin sepele. Tapi bila diabaikan, dampaknya akan muncul suatu saat, entah permohonan KPR ditolak atau Anda tak sanggup bayar cicilan per bulan. Jadi tiga hal yang patut diperhatikan sebelum memutuskan mengambil KPR adalah.

1. Lunasi utang yang lain
Bila Anda punya utang lain, sebaiknya lunasi dulu sebelum ambil KPR sebab KPR juga utang. Jadi, bila Anda punya utang lain, pos anggaran untuk utang Anda akan bertambah banyak.

Utang yang dimaksud di sini bisa utang kartu kredit. Anda jangan salah persepsi dengan utang kartu kredit. Walaupun utang kartu kredit bisa dibayar dengan jumlah minimum, tetapi sisa utang akan bertambah banyak. Mengapa ini terjadi? Sebab sisa utang yang dibayar minimum akan terkena bunga. Bunga itulah yang membuat utang kian bertumpuk.

Usahakan pula bayar cicilan utang kartu kredit tepat waktu karena dengan begitu aliran keuangan Anda terkontrol. Dari sini, Anda juga belajar membiasakan bayar cicilan tepat waktu. Hal ini berdampak pula pada kebiasaan membayar cicilan KPR nantinya.

Pihak bank yang mengucurkan KPR biasanya juga akan menganalisa kondisi keuangan Anda sebenarnya. Mereka bisa mengecek bank lain mengetahui apakah Anda punya utang di tempat tersebut. Dengan begitu, bila Anda punyai utang dan pembayarannya terlambat setiap bulannya, pihak bank akan mengetahuinya.

Bila hal ini terjadi, pihak bank akan menganalisa bahwa Anda tak layak menerima kredit atau permohonan KPR Anda ditolak. Pihak bank takut bila hal sama terulang lagi, yaitu Anda melakukan wanprestasi atas kewajiban pembayaran utang.

2. Usahakan memasukan sumber pendapatan Anda ke dalam rekening

Syarat utama sebuah aplikasi permohonan KPR bisa lolos verifikasi pihak bank adalah Anda sebagai calon debitur harus punya sumber penclapatan yang tetap.

Bila Anda saat ini bekerja sebagai pegawai swasta, biasanya gaji bulanan akan ditransfer ke rekening Anda. Rekening inilah-selain dari slip gaji - yang akan dilihat bank untuk membuktikan pendapatan tetap Anda per bulan. Namun untuk Anda yang berwiraswasta atau pegawai swasta dengan gaji bulanan tak ditransfer ke rekening, hendaknya Anda memulai untuk memasukan sumber pendapat ke dalam rekening bank terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan sebelum Anda menggunakan pendapatan tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Terekamnya sumber pendapatan Anda ke dalam rekening bank, membuat catatan keuangan Anda rapi sehingga dapat menyakinkan pihak bank sebagai penyalur KPR untuk meloloskan permohonan Anda.

3. Kontrol pos utang Anda yang lain
Segala pos pengeluaran dalam keuangan Anda harus terkontrol. Demikian pula pos pengeluaran untuk utang. Anda perlu mengontrolnya supaya bisa mengatur pengeluaran secara proposional.

Sebaiknya, porsi cicilan utang Anda adalah 33 persen atau 1/3 dari gaji (beberapa bank menentukan 1/3 dari take home pay) Anda setiap bulannya. Jika Anda saat ini punyai cicilan utang lain yang besarnya hampir mendekati 1/3 pendapatan, sebaiknya Anda mengurungkan niat untuk mengajukan KPR. Mengapa? Karena secara keuangan, Anda sebenarnya belum mampu untuk membayar cicilan KPR.

Hal inilah yang ditakutkan bank karena Anda tak bisa bayar cicilan KPR setiap bulan. Kalau dipaksakan, porsi utang Anda akan lebih dari 1/3 pendapatan dan mengambil porsi pengeluaran yang lain. Hal ini tentu bisa mengganggu kenyamanan kehidupan Anda.

Bila keadaannya seperti ini, hendaknya Anda mengurangi porsi cicilan utang terlebih dahulu. Setelah porsi cicilan utang yang lain berkurang dan jumlah cicilan KPR tak lebih dari 1/3 pendapatan Anda, barulah Anda bisa ajukan permohonan KPR.

Dengan memperhatikan 3 hal tadi, dapat diyakini bahwa Anda takkan mengalami kesulitan keuangan dalam pembayaran cicilan KPR kecuali ada sesuatu menimpa Anda, seperti PHK!

Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar