Jumat, 24 Agustus 2007

Interior Rumah Tanpa Barang Pribadi

Rumah Tanpa Barang Pribadi

Oleh: Roland Adam

Tatanan interior rumah yang seindah dan senyaman seperti gambar di majalah atau brosur hotel sering kali menerbitkan keinginan orang untuk menirunya. Terpikir, alangkah nyamannya bila kita bisa membawa keindahan dan kenyamanan interior hotel itu ke rumah.

Keinginan mempunyai tatanan interior rumah yang senyaman seperti hotel sebenarnya tidak sulit. Akan tetapi, sebelum Anda mengubah seluruh interior rumah, sebaiknya Anda mempertimbangkan dulu kelebihan dan kekurangan tatanan interior hotel.

Tatanan interior hotel biasanya dirancang khusus untuk bisa memenuhi selera publik, orang banyak (universal taste). Sebelum memilih tatanan interior, umumnya pengelola hotel akan mempelajari dulu konsep tempat penginapan yang ingin ditampilkan.

Umumnya ada dua jenis hotel, yakni hotel resor (resort hotel) dan hotel yang berlokasi di tengah atau pusat kota (city hotel).

Hotel resor merupakan tempat menginap bagi mereka yang ingin berlibur. Biasanya terletak di daerah pariwisata. Sedangkan city hotel yang berlokasi di pusat kota sering digunakan sebagai tempat menginap mereka yang berurusan bisnis.

Kedua jenis hotel tersebut masih dibagi lagi dalam berbagai ”kelas”, ada yang berbintang satu hingga lima sampai yang tidak berbintang atau dikenal dengan sebutan hotel melati. Semua itu merujuk pada fasilitas, detail interior dan eksterior, sampai servis yang diberikan oleh masing-masing pengelola hotel.

Ketika kita bicara tentang tatanan interior hotel, maka ini amat berkaitan dengan konsep yang ingin ditampilkan pemilik atau pengelola hotel bersangkutan. Ada yang memilih konsep interior berdasarkan suatu masa, ada yang konsepnya menyesuaikan diri dengan gaya interior lingkungan lokasi hotel, dan sebagainya.

Keharmonisan interior

Apa pun pilihan konsep hotel yang ingin Anda terapkan dalam tatanan interior di rumah, sebaiknya Anda juga mengingat beberapa ”pakem” yang mesti diperhatikan. Oleh karena hotel bisa dikatakan sebagai ruang publik, maka di sini keberadaan benda yang bersifat ”pribadi” relatif dihindarkan.

Keharmonisan interior menjadi sangat penting untuk tatanan ala hotel, mulai dari warna-warna furnitur yang senada pada seluruh ruangan sampai pilihan mebel yang relatif lebih multifungsi. Sebab, biasanya ruang hotel terbatas luasnya.

Untuk tatanan interior ala hotel, pernak-pernik interior yang biasanya menunjukkan selera pribadi pemilik rumah atau koleksi pribadi justru digunakan seminim mungkin agar tak terkesan ramai. Oleh karena itu, sering kali orang menyebut tatanan interior hotel sebagai impersonal atau tak memiliki kepribadian. Di sini selera perseorangan benar-benar diusahakan ”hilang” karena selera publik lebih dipentingkan.

Hal ini sering kali menimbulkan kesan kurang ramah karena pernak-pernik yang bersifat pribadi seperti foto keluarga atau cendera mata amat terbatas. Akan tetapi, bila Anda menyukai tatanan interior yang tak rumit dan bergaya hidup praktis, mungkin interior ala hotel bisa diterapkan di rumah.

Garis yang dipilih

Interior ala hotel biasanya dipenuhi dengan mebel yang desainnya tidak rumit. Mebel dengan desain yang cenderung lurus-lurus saja (biasa disebut clean line). Warnanya pun dipilih yang natural, warna yang relatif disukai banyak orang, seperti warna kayu atau yang cenderung kecoklatan. Ada pula sebagian orang yang memilih warna biru untuk mendapatkan kesan seperti di pantai atau warna hijau biar terasa seperti di pegunungan.

Sementara untuk aksentuasi ruang biasanya dipilih pernak-pernik yang bentuk garisnya pun cenderung tidak rumit. Aksen bisa berupa patung atau panel sederhana untuk memberi aksen pada dinding yang umumnya diberi warna natural dan sama untuk setiap ruangan.

Sama seperti hotel yang sedikit banyak ingin menghadirkan suasana alami, maka tanaman berdaun hijau juga bisa dipilih sebagai aksen untuk ruang makan maupun ruang keluarga. Pencahayaan dari penempatan lampu juga penting agar kesan hotel terasa. Hotel biasanya menggunakan lampu halogen yang memberi kesan mewah, berbeda dengan rumah yang umumnya memakai lampu neon agar benderang sekaligus irit.

Interior ala hotel juga mensyaratkan penggunaan karpet untuk lantainya. Penggunaan karpet tak harus penuh untuk seluruh ruangan, tetapi bisa dipilih di tempat-tempat tertentu. Misalnya, dekat tempat tidur karena orang bangun tidur biasanya membutuhkan karpet sebelum kaki menyentuh dinginnya lantai.

Karpet juga bisa digunakan di ruang lain untuk memberi aksen pada pilihan mebel yang relatif senada dan bergaris sama.

Roland Adam, Desainer Interior
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar