Jumat, 24 Agustus 2007

Interior Kantor Dengan Sentuhan Personal

Desain interior sebuah kantor tidak hanya mengakomodasi kegiatan bekerja tetapi juga bisa menyediakan tempat belajar yang fun dan homey. Inilah konsep rancangan kantor pemasaran, Mark Plus & Co, yang beberapa waktu lalu menempati gedung baru ini di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Kantor yang merupakan pusat kajian pemasaran Philips Cortler Center for Asean Marketing ini adalah hasil rancangan desainer interior Ariane Limas. Saat merancang konsep dasarnya, desainer banyak menerapkan pemikiran Hermawan Kertajaya sebagai presiden Mark Plus. Pendekatan desainnya tidak hanya mengacu pada pakem rancangan kantor tetapi juga ditambahkan prinsip desain pusat pendidikan yang dikemas dalam gaya modern kontemporer dan suasana kasual yang serba praktis. Hermawan menyebut gedung berlantai tujuh ini sebagai “kampus” Mark Plus. Dalam pembagian ruangnya, setiap lantai dalam gedung ini ditata satu untuk divisi yang independen sedangkan antar ruangnya tidak disekat oleh dinding masif tetapi diterapkan kaca transparan agar terbuka dan dapat saling berinteraksi. Konsep ini mengacu pada karakter pribadi Hermawan yang tidak suka adanya herarki. Tata letak kantor seluas 1250 m2 ini juga memperhitungkan kaidah hong shui.

Sebagai tokoh pemasaran yang profesional dan supel, Hermawan senang berdiskusi dan berbagi ilmu dengan para staf dan kolega baik dalam bentuk rapat resmi maupun obrolan biasa. Oleh karena itu, setiap sudut kantor ini ditata dengan kursi dan meja yang fleksibel. Kantor ini bersuasana dinamis, fun dan homey sehingga para stafnya merasa betah meskipun bekerja lembur. Salah satu fasilitas rekreasi ialah sebuah ruang khusus untuk game dan olah raga biliar di lantai atas. Material yang dipilih cukup selektif yaitu bahan kayu dan dengan finishing warna cokelat tua / coffee brown yang dipadukan dengan baja nirkarat / stainless steel dan kaca. Bentuk furnitur, aksesori dan detail interior dipilih yang simpel dengan menonjolkan komposisi tekstur dan motif dari setiap jenis material. Contohnya, serat marmer lantai digabungkan dengan kilap baja nirkarat dan permukaan kayu yang gelap dan matte. Melalui aplikasi bahan ini, desainer ingin menegaskan citra kantor yang elegan dan nyaman.

Dalam hal ini, desainer selalu berupaya menerapkan tema yang sama di semua ruangan. Lantai satu khusus menjadi area publik namun dibuat sedikit formal karena merupakan area penerima tamu. Pada jalur lalu lintas seperti koridor dan area tangga, dibuat elemen yang khas, menandakan peralihan antarruang dan membedakan fungsi ruang. Sebagai pembatas ruangan, desainer merancang kaca bening, yang juga berfungsi sebagai papan tulis dan didirikan dengan kerangka baja nirkarat. Dinding plesteran maupun panel penyekatnya dicat off white sedangkan bidang dinding tertentu ditutup dengan panel kayu yang diberi finishing warna gelap. Di lantai dua, kita menemukan area kerja staf sedangkan lantai tiga untuk kelas-kelas pelatihan. Lantai empat, khusus untuk perpustakaan sedangkan lantai enam khusus untuk entertainment seperti biliar, dan karaoke. Ruangan ini juga dilengkapi oleh perangkat audio visual canggih serta ditata dengan akustik ruangan.

Lantai tujuh (lantai teratas) khusus diperuntukkan untuk ruangan kerja pimpinan, sekretaris dan bagian keuangan. Yang unik adalah ruang kerja Hermawan yang dirancang berbentuk oval, yang dindingnya dibuat dari kaca bening mulai dari lantai hingga plafon. Ruang pimpinan ini mendapat “sentuhan personal” Hermawan seperti adanya koleksi benda seni, plakat penghargaan, tulisan berisi kesan-kesan orang terhadap prestasinya dan aneka foto serta karikatur. Secara keseluruhan, desainer interior dan pimpinan perusahaan sebagai “penentu desain” berhasil menghadirkan corporate branding dalam rancangan kantor. (Didan)
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar