Kamis, 23 Agustus 2007

Furnitur Madura dan Interior Masa Kini

Ciri khas furnitur madura terletak pada bentuk, jenis kayu, jenis ukiran, dan warnanya yang selalu cerah serta berwarna-warni. Pada furnitur madura, pengaruh China terasa sangat kuat. Ini antara lain bisa dilihat dari kursi-kursi madura yang berukuran relatif besar dan selalu menyertakan ukiran pada bagian tengahnya.

Tidak hanya pada kursi pengaruh China pada furnitur madura terasa, tetapi juga pada balai-balai yang biasa diletakkan di area teras untuk orang duduk-duduk santai. Balai-balai madura tidak hanya memiliki satu desain, tetapi ada pula yang dilengkapi dengan tiang pada bagian kanan dan kirinya.

Balai-balai tersebut biasanya juga memiliki sandaran pada sekelilingnya sehingga selain untuk duduk dan bersandar, juga dapat digunakan sebagai tempat tidur dan melindungi anak-anak yang ditidurkan di tempat tersebut.

Ornamen interior seperti peti sebagai tempat menyimpan barang juga banyak muncul pada furnitur madura. Peti semacam ini juga tak lepas dari ciri khas pengaruh China. Hal ini, antara lain, bisa dilihat dari adanya ukiran dan aksesori logam atau tembaga yang selalu menyertai desain pada peti madura.

Warna cerah

Bahan material yang digunakan pada furnitur madura biasanya adalah berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, kayu akasia, dan sawo kecik. Sedangkan pada proses penyelesaiannya (finishing) umumnya perajin furnitur madura menggunakan dua cara, yakni dengan melamik atau dengan menggunakan cat warna pada ukiran.

Kalau pada furnitur yang terbuat dari kayu, biasanya juga menonjolkan tekstur dari kayu tersebut. Maka, pada furnitur madura warna coklat kayu aslinya seakan hilang dan diganti dengan dominasi warna-warna cerah, seperti hijau dan merah.

Konon, pilihan warna-warni yang berani pada furnitur madura tak lepas dari watak para perajinnya. Mereka umumnya mempunyai watak yang tegas dan berani. Watak yang ada pada diri para perajin itu kemudian dimunculkan pula dalam karya mebelnya, lewat warna-warna yang cerah dan menonjol.

Pengaruh gaya hidup

Furnitur madura dengan warna-warni cerah dan ukirannya yang khas sebetulnya juga mengalami perkembangan, meskipun perkembangan itu oleh sebagian orang dianggap tak terlalu terasa. Dominasi pengaruh China tetap muncul meski pengaruh negeri bambu itu sudah ada sejak sekitar tahun 1700-an.

Perkembangan interior tak lepas dari pengaruh perubahan gaya hidup para pemakai, kemajuan teknologi, dan pergeseran cara pandang dalam menyikapi kehidupan sekarang.

Orang sekarang cenderung mau yang serba praktis dan cepat. Ini membuat interior ruang dalam rumah pun mengalami perubahan sesuai dengan selera estetika dan fungsi yang dikehendaki pemiliknya.

Segala sesuatu yang konvensional lalu bergeser menjadi modern sesuai dengan fungsinya. Tuntutan masyarakat terhadap interior turut berubah pula. Mereka kini umumnya lebih peduli kepada keindahan, kualitas material, keserasian, dan penataan ruangan yang baik di samping memilih yang lebih mudah perawatannya.

Seiring dengan hal tersebut, konsep interior pun berkembang. Muncul berbagai macam konsep interior, di antaranya bergaya etnik (seperti Jawa, China, dan Bali), eklektik, klasik, semi-klasik, etnik-modern, modern, dan minimalis. Maka, setiap orang pun memilih konsep interior yang paling sesuai dengan seleranya.

Tonjolkan ciri khasnya

Furnitur madura tentunya bisa menjadi sangat menarik bila ditata pada interior masa kini karena kekhasannya dalam warna dan ukiran. Furnitur madura dapat ditempatkan sebagai furnitur inti dalam rumah, pada sebuah interior ruangan ataupun hanya sebagai aksen saja.

Menyesuaikan diri dengan perkembangan interior masa kini, furnitur madura sebaiknya tidak diletakkan begitu saja sesuai dengan fungsinya dalam masing-masing ruang. Akan lebih menarik dan dapat memberi kesan menyegarkan ruangan bila peletakannya disesuaikan dengan elemen-elemen interior yang lain. Artinya, penempatan furnitur madura dengan ciri khasnya harus disesuaikan antara lain dengan luas ruang, konsep desain, pemilihan warna, pencahayaan, komposisi, dan aspek ergonomis.

Memang tak ada batasan luas ruang yang ideal di mana furnitur madura bisa ditempatkan. Furnitur madura bisa diletakkan di ruangan yang luas maupun yang sempit, dengan syarat tetap memerhatikan elemen interior di sekitarnya.

Sebaiknya furnitur madura tak dicampurkan dengan furnitur yang beraksen ukiran berat lainnya. Akan lebih bagus jika furnitur madura dipadukan dengan furnitur yang berbentuk lebih modern atau simpel tanpa ukir. Dengan demikian, ciri khas furnitur madura dengan ukirannya akan terlihat lebih menonjol.

Warna ruang

Pewarnaan ruangan yang tepat tentu akan memengaruhi bagus atau tidaknya furnitur madura diletakkan dalam suatu ruang. Untuk pemilihan warna ruang, sebetulnya sah-sah saja Anda memilih warna yang sesuai dengan selera karena memang tidak ada aturan baku untuk hal ini.

Bagi mereka yang menyukai warna terang dan kontras, furnitur madura yang berwarna-warni tetap bisa diselaraskan dengan warna ruang yang terang, seperti merah, merah bata, oranye, hijau terang, dan kuning.

Namun, untuk penyuka warna-warna netral, tentu akan lebih mudah menyelaraskannya dengan warna-warni yang selalu menyertai furnitur madura. Pilihan warna netral untuk ruang itu antara lain putih, abu-abu muda, cream, dan off-white.

Bagaimanapun, Anda sebaiknya mempertimbangkan bahwa warna ibarat nyawa dalam interior. Warna dapat memengaruhi mood dan emosi penghuninya. Namun, dengan semakin banyaknya variasi warna yang terus berkembang saat ini, tentunya akan makin mudah bagi Anda untuk memilih warna dinding ruangan agar sesuai dengan mebel madura.

Selain warna ruang, pencahayaan juga sangat menentukan keindahan interior secara menyeluruh maupun mengangkat keindahan furnitur atau pernak-pernik interior. Pemilihan pencahayaan yang tepat dan fixture yang sesuai sangat berpengaruh terhadap keindahan furnitur madura.

Etnik modern dan klasik

Anda dapat menggunakan mebel madura dalam interior yang bertemakan etnik modern dan klasik. Mebel madura bisa ditempatkan sebagai bagian dari elemen interiornya.

Ini tidak sama halnya dengan interior modern minimalis yang memiliki karakter ”bersih”, efektif, efisien, sederhana, dan minimal dalam peletakan barang-barangnya. Untuk interior modern minimalis, keberadaan furnitur madura bisa kurang tepat.

Meski demikian, jika Anda ingin menciptakan ruang minimalis etnik, tentunya sah-sah saja untuk menempatkan satu atau dua furnitur madura sebagai aksen ruang. Minimalis di sini maksudnya lebih kepada minimalnya jumlah furnitur di dalam ruang, tetapi tetap menyertakan unsur etnik di dalamnya sebagai aksen atau memperkuat karakter desain tersebut.

Misalnya, Anda bisa meletakkan tempat tidur berkaki dengan empat tiang pada tiap sudutnya dan difungsikan sebagai tiang kelambu. Masing-masing tiang disertai ornamen menarik dengan sentuhan akhir warna yang kontras. Ranjang semacam ini bisa menjadi fokus ruangan dan jelas fungsinya.

Anda bisa memesan furnitur madura yang desain dan motif ukirannya sesuai dengan bentuk yang Anda inginkan. Namun, kalau melihat furnitur madura yang ada di pasaran, tampak bahwa sesungguhnya furnitur madura pun mengalami perubahan desain.

Ornamen ukir pada furnitur madura sudah mulai disederhanakan dan juga diletakkan sebagai pelengkap aksen saja. Hal ini tampaknya tak lepas dari pengaruh furnitur jawa yang relatif lebih laku di pasaran dibandingkan dengan mebel madura.

Bagaimanapun para pengusaha dan perajin ukir madura harus menyesuaikan diri dengan perubahan agar mereka bisa tetap eksis. Mereka harus mau mengerjakan desain yang bisa diterima masyarakat banyak, tak hanya memproduksi furnitur untuk konsumsi orang Madura di Madura saja.

ANIES ALKURRATU AINI S S2, Desainer Interior di Jakarta
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar