Sabtu, 18 Agustus 2007

Menata Ruang Tamu di Rumah yang Asri

SELAIN tampak bangunan rumah, ruang tamu merupakan cermin wajah, gaya, dan karakter si penghuni rumah. Karena kesan pertama pada pandangan pertama menjadi dasar konsep penataan ruang tamu, maka ruang tamu pun harus ditata secara apik, bersih, dan berselera tinggi.

Keterbatasan lahan dan perubahan gaya hidup, di mana penghuni rumah jarang di rumah dan memilih menjamu tamu di tempat umum, membuat fungsi ruang tamu mulai bergeser. Ruang tamu pun digabungkan menjadi ruang keluarga, dengan fungsi tetap sebagai ruang penerima tamu dari kerabat keluarga atau sahabat dekat. Namun, keberadaan ruang penerima tamu tetap layak disediakan dan ditata dengan cantik.

Dalam menata ruang tamu, ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar ruangan tampil cantik dan menawan. Pemilihan warna, perabot, aksesori pendukung, modifikasi dan optimalisasi dinding, pintu dan jendela, perlu tidaknya pembatas ruang, serta sistem pencahayaan merupakan perihal yang akan dipertimbangkan.

Pilihan dan perpaduan nuansa warna akan menghadirkan suasana ruang tamu yang berbeda-beda. Pilihan gradasi warna terang (kuning, oranye, merah) membuat ruang tamu terasa meriah, hangat, dan akrab. Gambaran kualitas pribadi penghuni rumah yang bahagia, hangat, dan dihormati. Pribadi penghuni rumah yang tenang dapat memanfaatkan gradasi warna lembut (hijau, biru, ungu) dan menciptakan percakapan di ruang tamu terasa tenang, sejuk, intim, atau romantis. Gradasi warna bumi yang tengah tren (coklat tanah, merah bata/terakota, biru air, hijau daun, abu-abu pasir/koral/batu) akan membawa tamu serasa di tengah-tengah alam.

Warna netral (putih, hitam) banyak pula dipilih sebagai warna dasar penyusun ruang, perabot, dan elemen dekorasi lainnya. Keuntungannya, warna netral lebih mudah untuk dipadu-padankan dengan warna-warna bumi, terang, atau lembut, serta lebih tahan lama dan tidak mudah cepat bosan (tidak tergantung pada tren).

Pemilihan perabot ruang tamu harus memerhatikan konsep arsitektur bangunan rumah, luas ruang tamu yang tersedia, dan fungsi ruang tunggal atau multifungsi. Pilih perabot yang sangat diperlukan saja agar ruangan terasa lega dan lapang. Perabot seperti gorden, karpet, sarung bantal, taplak meja, lukisan, bingkai foto, dan pernak-pernik koleksi pribadi lainnya merupakan pelengkap ruang tamu yang dapat digonta-ganti sesuai dengan tren atau selera penghuni rumah. Penempatan perabot juga harus tepat sehingga tidak mengganggu arus lintas tamu atau orang yang melewati ruang tersebut.

Rumah bergaya tradisional yang cenderung alami tentu akan memilih warna bumi dan perabot meja kursi berbahan kayu, rotan, eceng gondok, serat pandan, atau pelepah pisang. Rumah berarsitektur modern atau minimalis mensyaratkan pemakaian perabot yang lebih praktis dan bergaya futuristik. Perabotan sofa kain/kulit atau sofabed (tempat duduk sekaligus tempat tidur), meja kaca, dan kursi metal berwarna terang atau netral banyak dipilih pada ruang tamu ini.

Dinding ruang tamu juga dapat dimodifikasi untuk memperkuat kesan ruang tamu. Dinding ruang tamu dapat dicat dengan gradasi warna yang senada. Dinding juga dapat bertekstur seperti caprut semen, berplester aneka motif, atau ekspos bata/batu kali.

Pintu dan jendela juga memengaruhi sempit atau luasnya ruang tamu. Pintu dan jendela yang lebar memberikan banyak keuntungan, seperti kesan luas dan lapang ruang, kelancaran sirkulasi udara dan cahaya, serta membuat betah bersantai di ruang tamu. Pada pintu dan jendela tanpa kusen akan memperoleh celah antara daun pintu dan dinding untuk sirkulasi udara, hemat biaya, dan menghindari rayap. Pintu ruang tamu merupakan pintu gerbang utama memasuki dalam rumah sehingga diperlukan penyelesaian khusus sebagai aksen rumah.

Perlu tidaknya pembatas ruang tamu dengan ruang keluarga atau ruang lainnya sangat tergantung pada luas ruang yang tersedia. Namun, kini ruang tamu sering dibuat menyatu dengan ruang keluarga untuk mendapatkan kesan luas dan lapang dalam rumah. Kalaupun masih menginginkan privasi, ruang tamu dapat dibatasi dengan pembatas dari partisi, lemari rendah, atau dinding berlubang.

Sistem pencahayaan juga perlu diperhatikan. Pada siang hari, ruang tamu masih dapat mengandalkan bukaan jendela untuk memasukkan sinar cahaya alami. Pada malam hari, dengan pemilihan jenis lampu dan penataan pencahayaan yang tepat dapat dihadirkan efek cahaya yang bisa meningkatkan kualitas keindahan dan menghadirkan suasana ruang tamu yang menarik, hangat, dramatis, dan indah. Pencahayaan dibuat merata menerangi keseluruhan ruangan atau hanya fokus pada kursi, sofa, dan meja. Pencahayaan merata berfungsi menerangi ruangan saat menerima tamu, sedangkan pencahayaan setempat dinyalakan saat ruang tamu kosong. Bias cahaya lampu dapat memberi aksen estetis pada dinding dan keseluruhan ruang. Cahaya dapat berasal dari lampu duduk, lampu berdiri, lampu sorot (downlight), atau lampu gantung.

Ruang tamu akan lebih terasa alami dan hidup dengan kehadiran pot-pot tanaman dan jika memungkinkan kolam mini atau akuarium cantik. Peletakan dan pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan tema dan konsep ruangan. Tanaman yang digunakan dapat berupa tanaman berbunga dengan warna mahkota seragam dan tidak berwarna-warni, berdaun indah, daun dan ranting tidak lebat, serta tidak banyak jenis. Pot bunga yang cantik di atas meja dapat menjadi aksen ruang tamu yang indah.

Bertemu, berkumpul, dan bercerita di ruang tamu yang nyaman tentu akan lebih berkesan bagi tamu-tamu istimewa yang berkunjung ke rumah Anda. Dengan mempersolek ruang tamu, bukan cuma cantik rumahnya saja, tetapi juga dapat mempercantik hati dan jiwa penghuni rumah.

NIRWONO JOGA Arsitek
Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar