Sabtu, 05 Januari 2008

Membangun Rumah Murah Namun Menarik

Membangun Rumah Murah Namun Menarik


Saya saat ini sedang mempertimbangkan untuk membangun rumah dengan luas bangunan 5, 5 m x 14 m, namun budget yang saya miliki terbatas. Yang ingin saya tanyakan:

1. Untuk pondasi, manakah yang lebih murah, menggunakan batu kali atau jalur beton? Lalu estimasi biayanya kira-kira berapa?

2. Manakah yang lebih murah, menggunakan dak beton atau dengan menggunakan atap konvensional genteng dan kayu berikut estimasinya

3. Untuk kusen pintu dan jendela, manakah yang lebih murah, menggunakan alumunium atau kayu?

Demikian yang saya tanyakan. Atas perhaiannya saya ucapkan terima kasih.



Kaliber

Jawaban


Selamat pagi netters semuanya. Pagi ini udaranya sangat bersahabat. Sisa hujan dan bau rumput basah sungguh menyejukkan. Saya bersegera mengajak 3 dara kecilku menyusuri jalan setapak di kampung belakang komplek perumahan. Cross country sambil diiringi nyanyian jangkrik dan kicau burung. Ditengarai riang canda kami melalui jalan becek dan tetesan air dari daun basah. Alhamdulillah. Masih tersisa green belt area yang asri.

Jalan kaki menuju sekolahnya anak-anak memakan waktu kira-kira 20 - 30 menit. Selain sehat juga mengajarkan mereka arti kehidupan. Sekali-kali mereka diantar tidak dengan mobil atau motor. Hingga mereka juga melihat betapa miskinnya bangsa ini.

Penjual garam dapur di rumah petak yang sempit. Pedagang sayur yang sejak pagi hari sudah kerja keras. Anak sekolah yang hanya beralaskan sandal jepit. Lapak pemulung yang mengumpulkan segenap barang bekas. Semoga anak-anak kita kelak menjadi penerus bangsa yang besar ini.

Keadaan ini pula yang membuat kita sering membangun rumah dengan keadaan yang harus di bawah standard. Pertanyaan Pak Kaliber pun nampaknya mewakili kita semua. Harga-harga mahal. Apalagi ada isyu BBM akan naik lagi. Karena orang kaya yang seharusnya menggunakan pertamax kini beralih ke premium. Itu menurut analisa pemerintah. Sementara analisa rakyat sederhana saja. Ke mana hasil bumi Indonesia yang kaya raya ini? Hingga rakyat hidup sengsara dan harus mengadu nasib di negri orang bila ingin keluar dari kemiskinan.

Pak Kaliber yang saya hormati, sering saya dilematis menjawabnya. Karena pertanyaan sejenis sering berulang. Untuk itu saya coba ambil jalan tengahnya agar bangunan tetap kuat dan tetap pula indah.

Berikut ulasannya:

1. Untuk pondasi, manakah yang lebih murah, menggunakan batu kali atau jalur beton?Lalu estimasi biayanya kira-kira berapa?

Pondasi batu kali lebih mahal. Karena volume pemakaiannya lebih banyak. Galiannya juga banyak. Lalu di atasnya di tambah sloof beton lagi. Jadi pekerjaannya memang lebih banyak.

Sementara jika menggunakan sloof beton atau pondasi jalur/lajur beton lebih hemat karena memang pekerjaannya sedikit. Namun memang kekuatan menahan beban kecil. Apalagi terhadap gempa. Untuk beban matinya memang bisa. Namun hanya untuk 1 lantai dan beban yang ringan. Misal: dengan menggunakan atap asbes dan dinding batako yang tidak tinggi. Hanya 2, 5 - 3 meter saja.

Namun pondasi sloof tadi tetap harus ditanam ke dalam tanah. Kira - kira sedalam sloof itu sendiri. 30 - 40 cm. Jika ingin lebih kuat tanamkan pondasi tapak plat beton di sudut-sudut ruang.

2. Manakah yang lebih murah, menggunakan dak beton atau dengan menggunakan atap konvensional genteng dan kayu berikut estimasinya

Tentu menggunakan atap konvensional. Atap dak beton per meter kubiknya 2 - 2, 3 juta rupiah. Sementara atap genteng bisa murah setengah harga dari dak beton. Ada lagi yang lebih murah. Yaitu atap asbes. Bisa 1/3 lebih murah dari atap genteng. Hal ini bisa terjadi karena jumlah rangka kayu bagi atap asbes sedikit dan bahan material asbes itu sendiri lebih murah dari genteng.

Untuk menghindari racun asbes itu kita perlu membuat plafond di bawahnya. Hingga panas juga tidak langsung masuk ke dalam ruangan. Ia tersaring dan terkumpul di dalam plafond. Itulah gunanya plafond.

3. Untuk kusen pintu dan jendela, manakah yang lebih murah, menggunakan alumunium atau kayu?

Total pekerjaan kusen-pintu-jendela alumnium lebih mahal dibandingkan dengan total pekerjaan kusen-pintu-jendela kayu. Apalagi jika menggunakan kayu meranti. Kayu paling murah yang biasa dipakai di pasaran.

Apalgi jika kayu nya tidak di finishing. Akan jauh lebih murah lagi. Kita menghilangakn item pekerjaan plitur atau melamik atau bahkan cat duco yang mahal sekali.

Rumah Murah Tapi Indah

Di sinilah peran arsitek. ia membuat disain yang murah tapi tidak murahan. Hal ini yang sering tidak dipahami orang banyak. Image-nya arsitek selalu mahal. Karena jika arsitek mendisain yangmahal-mahal itu sebenarnya mudah. Namun arsitek pun dibekali ilmu agar tampil irit dan indah. Di sinilah fungsi sejati arsitek.

Apalagi dengan wabah minimalis. Menurut saya minimalis memang lahir dari keterbatasan dana yang ada. Krisis yang tak kunjung reda. Hingga tampil apa adanya menjadi daya tarik tersendiri. Namun yang penting disain minimalis tersebut tetap dalam panduan disain yang cantik dan baik. Hingga si bangunan tampil sehat secara fisik dan terlihat menawan secara tampilan.

Ketika rumah tampil dengan kaidah yang benar maka otomatis ia tampil cantik. Peletakan zoning area yang benar membuat muka rumah jelas dan pola interior yang tertata. Ketinggian dan kemiringan atap yang baik hingga tidak tampias dan bocor saat hujan. Privasi penghuni juga terjaga dan tamu yang berkunjung pun nyaman karena tidak perlu harus bercampur dengan aurat penghuni rumah. Tidak risih.

Cukup jelas nampaknya. Semoga kita semua mendapat pencerahan yang baik dengan ini. Dan semoga kita semua tetap mau berusaha walaupun dana yang ada minimalis juga.

Salam dari tim kami semua di sini. Doakan agar eramuslim.com tetap bisa menyapa anda setiap harinya. Berdakwah dan bekerja secara profesional. Sampai jumpa di lain waktu. Semo



Ir. Andan Nadriasta -


Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar