Kamis, 03 Januari 2008

Manfaatkan Penerangan Alami untuk Rumah

Manfaatkan Penerangan Alami untuk Rumah

ADA satu kebiasaan warga Jakarta dan sekitarnya dalam membangun rumah. Bagian bawah genteng dilapisi penuh dengan seng, aluminium foil, atau plastik tebal untuk menepis semua kemungkinan genteng bocor. Di bawah lapisan antibocor itu masih ada plafon yang merapikan bagian atap rumah.

Tindakan tersebut tentu tidak keliru, sebab mencegah genteng bocor adalah hal mutlak. Merapikan plafon juga bagian dari estetika rumah.

Akan tetapi, rumah rapi dan aman dari bocor, untuk sebagian warga, kini terasa tidak cukup. Di bagian atap, pada titik tertentu, warga tersebut menggunakan genteng kaca atau genteng dari bahan lain yang transparan. Lalu, di bawah genteng transparan itu dibuat lubang menembus plafon dengan diameter sekitar 50 x 50 cm atau 30 x 30 cm. Lubang ini memungkinkan sinar Matahari menembus rumah. Warga yang ingin aman biasanya memasang teralis pada lubang ini agar tamu yang tidak diundang tidak mudah menyelusup ke dalam rumah.

Manfaat besar yang diraih dari penerangan alami ini adalah betapa rumah, terutama bagian dalam, menjadi lebih terang pada siang hari karena masuknya cahaya Matahari secara langsung lewat lubang itu. Jika ingin lebih terang lagi, lubang sejenis bisa dibuat beberapa buah, di banyak tempat, misalnya di sudut kamar mandi, ruang tamu, dapur, ruang keluarga, atau kamar tidur. Cara ini memungkinkan pemilik rumah tidak perlu menyalakan lampu sejak pukul 06.30 sampai pukul 17.00 secara nonstop.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah penempatan lubang yang dibuat. Kita harus memerhatikan betul posisi lubang agar menghasilkan penerangan maksimal dengan efek minimal. Lubang sebaiknya tidak dibuat di bawah kerimbunan pohon yang ada di halaman.

Efek negatif lubang di atap yang dipasang tepat di atas (tegak lurus) adalah efek panas yang akan timbul di dalam ruangan itu. Usahakan agar penerangan datang dari sinar Matahari yang tidak tegak lurus di atas lubang, misalnya dengan memantulkan cahaya Matahari ke bidang bingkai lubang yang diwarnai putih.

Untuk hal membuat lubang di atap ini, hal yang tampak menonjol di permukaan bukan semata sebuah upaya menghemat penggunaan listrik atau hemat energi, melainkan melahirkan suasana hangat dan eksotis di dalam rumah. Menariknya, ini semua tidak memerlukan anggaran yang besar. Satu lubang, dengan ongkos pembuatannya, lebih kurang memerlukan Rp 100.000. Artinya, jika Anda membuat sepuluh lubang penerangan alami, Anda "hanya" mengeluarkan ongkos ringan, Rp 1 juta. Angka ini untuk sebagian besar warga yang menyenanginya tidak banyak berarti dibandingkan dengan manfaat yang diberikannya.

Mengganti satu bagian

Membuat lubang untuk menghasilkan penerangan alami masih bisa diperluas dengan mengganti salah satu bagian atap secara total dengan bahan tembus pandang. Saat ini atap dari bahan akrilik tembus pandang yang menyerap sinar ultraviolet mudah didapatkan.

Dengan mengganti sebuah bagian atap secara total, ruangan di bawahnya seakan adalah ruangan luar rumah. Di negara-negara dingin, serambi rumah sering diberi dinding kaca. Untuk negeri tropis, dinding kaca tidaklah terlalu perlu. Namun, efek penerangan alami total bisa didapatkan semata dengan mengganti atap saja.

Banyaknya sinar Matahari yang masuk ke dalam rumah juga membuat rumah secara umum lebih sehat.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah genteng transparan umumnya lebih ringkih dibandingkan genteng yang masif. Untuk itu, pengecekan secara teratur akan menghindarkan Anda dari kerepotan yang datang kemudian

Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar