Sabtu, 28 Juli 2007

Untung Rugi Membangun Rumah Tumbuh

BANYAK keluarga muda punya cita-cita membangun rumah yang sesuai dengan seleranya. Namun apa daya, kadang mimpi tidak sesuai kenyataan. Uang pas-pasan, itu pun pinjaman dari kantor. Maka kerap kali cita-cita tidak kesampaian. Beli saja rumah jadi. Soal kualitas dan selera terpaksa dikesampingkan.

NAMUN, mungkin ini ada jalan keluarnya. Misalnya beli saja tanahnya kemudian bangun rumahnya secara bertahap. Untuk itu perlu memperhatikan beberapa langkah berikut ini.

Pertama, yang paling penting tentu saja buat blue print rumah. Kalau bisa, konsultasikan dengan rekan yang tahu soal mendesain rumah. Blue print akan menjadi pedoman Anda mengurus izin mendirikan bangunan alias IMB. Ingat jangan main bangun tanpa IMB. Alih-alih ngirit, malah kantong jadi jebol. Kalau IMB sudah di tangan, Anda tinggal membuat skala prioritas ruang mana dulu yang akan dibangun lebih dulu Kedua, maklum dana kita kan terbatas. Jadi yang penting-penting dulu (esensial), misalnya kamar mandi dan ruang keluarga. Ruang keluarga untuk sementara bisa multifungsi sebagai kamar tidur, ruang makan, dapur. Sedangkan kamar mandi tadi sangat diperlukan.

Ketiga, finishing, yang merupakan komponen cukup besar dalam membangun (bisa 30 persen dari harga bangunan) bisa dilakukan pelan-pelan. Dinding luar boleh saja tidak diplester dan dicat. Tapi dinding dalam kalau bisa di kapur atau diselesaikan dengan cara lainnya. Atau sama sekali memang dinding diekspose (tanpa finish), tetapi dengan catatan pengerjaan harus rapi.

Keempat, pemilihan cat dinding pun dianjurkan yang terang- terang (warna terang). Untuk menghemat pencahayaan buatan (lampu). Perlu dibuat rak-rak secukupnya. Maklum, ruangan multifungsi ini pasti menjadi ajang kumpul keluarga. Jadi, barang masing-masing penghuni, pasti berserakan di sana sini.

Kalau kemudian uang agak berlebih lagi, boleh juga membangun kamar pembantu dan kamar mandinya. Sementara area untuk jemur pakaian disisakan dari halaman di belakang.

Sementara Anda sudah bisa mendiami, uang pun terkumpul lagi. Anda bisa menambah kamar tidur utama dan kemudian satu kamar tidur anak dan seterusnya sampai bangunan secara keseluruhan berhasil didirikan.

Memang membangunnya perlu kesabaran dan perencanaan matang. Namun setidaknya keprihatinan Anda membuahkan kepuasan tersendiri. Inilah "istana" Anda, yang Anda bangun sesuai dengan keinginan Anda.

NAMUN, bagaimanapun juga ada keuntungan dan kerugian apabila membangun sendiri rumah tumbuh dibandingkan dengan membeli langsung jadi.

Kelebihan

1. Anda membangun rumah sendiri, kalau perlu Anda terlibat langsung dalam pengawasan pelaksanaan maupun pengawasan keuangan. Berarti Anda mendapatkan bangunan dengan kualitas dan harga dan desain rumah yang paling baik dari yang Anda inginkan.

2. Anda bisa menentukan sendiri progres/jadwal pembangunan rumah Anda. Sesuai dengan keadaan keuangan. Jadi, Anda tidak terikat dengan jadwal cicilan seperti kalau Anda membeli dengan fasilitas KPR (kredit pembelian rumah).

3. Anda bebas menentukan lokasi dari rumah Anda. Dan kalau sedikit beruntung, Anda mungkin bisa mendapat lokasi yang sedikit mendekati pusat kota/dekat dengan lokasi kerja Anda sehingga di kemudian hari Anda dapat menghemat waktu dan uang transpor Anda.

4. Anda bisa melakukan perubahan-perubahan desain yang mungkin Anda inginkan atau Anda perlukan dalam proses pembangunan.

5. Karena Anda sendiri terlibat banyak dalam pembangunan. Di kemudian hari Anda bisa melakukan sendiri perawatan dan perbaikan rumah Anda.

6. Anda bisa menikmati kepuasan tersendiri dalam proses membangun maupun pada saat mendiami rumah Anda. Dan Anda sedikit banyak mendapatkan suatu pengetahuan dan keahlian yang mungkin akan berguna di masa datang.

Kerugian

1. Anda harus mempunyai dana sedikit banyak di permulaan untuk mendapatkan lahan.

2. Anda atau istri Anda harus bisa meluangkan waktu sedikitnya tiga jam sehari untuk mengurus dan mengawasi jalannya pembangunan rumah Anda.

3. Karena lahan Anda bukan dalam kompleks perumahan baru. Kemungkinan besar Anda tidak dapat menikmati fasilitas umum yang memadai.

Berikut tips yang perlu diperhatikan kalau Anda telah memutuskan untuk membangun sendiri rumah Anda secara bertahap:

1. Karena harus membeli lahan sendiri, Anda harus berhati- hati dalam mendapatkan lahan tersebut. Sebelum memutuskan untuk membeli perhatikan surat-surat. Periksa ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat. Periksa ke Dinas Tata Kota/ Daerah untuk peruntukan dari lahan Anda. Apakah di lahan Anda boleh dibangun rumah tinggal yang sesuai dengan keinginan Anda. Kalau di DKI Jakarta informasi bisa di dapat di kantor kecamatan setempat.

2. Rancang bangun untuk rumah tumbuh tentu sedikit memerlukan keahlian teknis untuk membuatnya. Jangan ragu-ragu memanfaatkan tenaga ahli perancangan. Mereka tidak semahal yang diperkirakan dan Anda akan mendapatkan bahwa bantuan mereka bernilai manfaat lebih dari imbalan jasanya. Atau Anda bisa memanfaatkan bantuan konsultasi arsitektur Cuma-Cuma dari Lembaga Bantuan Arsitektur, lembaga pengabdian masyarakat yang disediakan oleh IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Atau yang disediakan oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang memiliki jurusan Arsitektur.

3. Tentukan tinggi permukaan lantai rumah Anda sedikitnya 60 cm dari permukaan jalan di depan rumah Anda. Untuk mangantisipasi kemungkinan dinaikannya permukaan jalan tersebut di kemudian hari.

4. Kalau Anda sendiri harus membeli bahan bangunan, Anda harus rajin men-"survei harga" dan juga kualitas. Karena, kecuali untuk bahan tertentu, seperti semen dan cat, harga dan kualitas sangat bervariasi. Katakan kepada penjual bahwa Anda akan menghuni rumah yang sedang Anda bangun. Anda akan ditawarkan kualitas bahan yang baik.

Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar