Selasa, 01 April 2008

Anggunnya Gaya Modern Klasik Kolonial



Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Anggunnya Gaya Modern Klasik Kolonial

Di saat tren minimalis sedang digandrungi masyarakat kota, konsep bangunan modern kolonial dengan interior klasik ternyata masih tetap menjadi alternatif desain yang tak lekang dimakan waktu.

Hunian yang berlokasi di kawasan perumahan mewah Permata Buana, Jakarta Barat ini merupakan hasil kerja sama yang harmonis antara Keluarga Wilim sebagai pemilik dan konsultan Damar Mastercraft. Sebagai awal proses pembuatan, konsultan berupaya mengolah kondisi lahan seluas 425 m2 yang berada di kawasan rawan banjir dengan posisi di sudut jalan dan menghadap ke arah barat. Pertama, ketinggian lantai dasar bangunan dinaikkan 3 m dari jalan di depannya untuk mengantisipasi banjir sekaligus memperoleh ruang basemen yang lapang untuk garasi, home theater, ruang fitnes dan area servis.

Selanjutnya, konsultan berorientasi pada prinsip arsitektur kolonial yang “dikemas” dalam wujud modern sehingga penampilannya lebih kontemporer, dan sekaligus mengekspresikan kemapanan pemilik. Untuk wujud bangunannya, konsultan tidak mengacu pada bungalo bernuansa tropis mewujudkan sebuah massa berbentuk kubus yang modern. Bangunan ini didominasi oleh dinding solid dan dibuat jendela yang lebar pada sisi barat bangunan serta dinaungi oleh deretan sirip-sirip panel GRC yang dipasang untuk meredam panasnya cahaya matahari terutama di sore hari.

Ukuran dan skala bangunan dirancang secara proporsional seperti terlihat pada lantai atas sebagai kepala dan lantai bawah sebagai badan bangunan. Seluruh dinding luar dicat warna krem kecokelatan sedangkan pagar rumah sengaja dilapisi oleh batu alam berwarna hitam untuk mempertegas fungsinya sebagai kaki bangunan. Ciri gaya kolonial terlihat pada finishing dinding berupa garis-garis horizontal, dan jendela kotak-kotak “dibingkai” oleh frame yang sengaja dibuat menonjol keluar dari dinding sehingga tampil lebih modern.

Sebagai elemen eye catcher, bagian sudut bangunan yang menghadap ke persimpangan jalan dirancang berbentuk tabung dengan deretan jendela kaca transparan serta pintu masuk utama. Area pintu masuk ini dinaungi oleh portico yang simpel dan dapat dicapai melalui tangga atau melalui taman. Saat masuk ke dalam area foyer, akan terlihat ruangan berbentuk tabung dengan void tinggi dan skylight berbentuk bulat pada plafonnya serta selasar menuju ke tengah bangunan. Untuk ruangan dalam, konsultan juga merancang plafon yang tinggi di setiap lantai dan bukaan lebar serta dinding penyekat transparan.

Tata letak rumah juga didesain transparan terutama pada area tangga, ruangan keluarga, ruangan makan dan taman belakang yang berada di lantai dasar. Sebagai pemisah antara pantri dengan ruangan makan digunakan penyekat berupa pintu kaca geser sehingga terlihat menyatu. Selanjutnya kamar tidur anak dan ruang belajar ditempatkan di lantai atas. Desain seperti ini dapat mengoptimalkan sirkulasi udara segar dan mengoptimalkan masuknya cahaya alami serta memberikan kesan ruang yang lapang. Dalam menata interior rumah, konsultan menerapkan ornamen dekoratif khas gaya klasik kolonial seperti terlihat pada profil plafon yang dirancang lebih simpel modern dan progresif.

Perpaduan warnanya tidak lagi didominasi oleh gradasi warna cokelat sebagaimana pakem dalam gaya klasik tetapi dipadukan dengan warna yang cerah sesuai dengan kepribadian pemilik yang ekspresif sehingga ruangan berkesan segar, ringan dan elegan. Contohnya, area penerima didominasi oleh warna merah pada lantai yang dilapisi oleh marmer jenis red travertine sedangkan kursi berlengan dan coffee table-nya dari kayu mahoni dengan jok berlapis kulit. Ruangan keluarga ditata dengan nuansa warna cokelat dan menonjolkan serat kayu.

Furnitur dan aksesori pada ruangan keluraga menerapkan gaya modern klasik Amerika dengan ciri khas berupa bentuk melengkung yang dimodifikasi menjadi lebih simpel dan proporsional agar ruangan tidak berkesan “penuh”. Hal ini terlihat pada detail kaki kursi berlengan dan ornamen berupa deep buttoned pada sofa dan juga pada kap lampu meja. Pemakaian soft furnishing seperti pelapis kursi, pelapis sofa, gorden dan vitrage jendela berperan penting untuk menciptakan suasana yang nyaman di rumah. Selain memakai tekstur yang lembut, konsultan juga piawai dalam memadukan motif yang sedang tren

Contohnya, ruangan makan yang didominasi oleh warna peach dan merah terakota dihias dengan painting wallpaper bercorak floral dan burung. Ornamen dekoratif ini tampil menonjol dengan adanya tata pencahayaan (lighting) yang memikat dari chandelier dan pendant lamp serta pencahayaan tidak langsung pada langit-langit gantung. Sementara itu, pantri ditata dengan kitchen set dari kayu mahony dan lantai berlapis marmer roso levanto. Suasana yang berbeda terlihat di kamar tidur utama yang didominasi oleh warna hijau dan krem serta motif garis-garis seperti terlihat pada bedcover, pelapis sofa dan gordennya.

Kamar mandi utama didesain unik dengan marmer fransisco classico dan wallpaper berwarna merah serta cermin berbingkai ukiran klasik. Anak tangga dilapisi oleh kayu merbau yang diberi finishing gelap Secara keseluruhan desain hunian ini dapat mengakomodasi kebutuhan dan keinginan pemilik sekaligus memberikan konsep baru pada desain klasik. Sumber: Griya-Asri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar