Sabtu, 22 Maret 2008

Efek Perubahan Tren Warna pada Arsitektur

Efek Perubahan Tren Warna pada Arsitektur


LEBIH dari lima tahun lamanya, pergantian mood warna terus bergulir. Jika awal tahun 2004 pesona warna turquoise begitu digemari, sebagai "ulah" maraknya gaya hidup spa dan zan living, tak demikian dengan tahun berikutnya.

Tahun 2005, gaya hidup lebih penuh vitalitas, pengaruh gaya mediterania serta kuatnya fashion bohemia folkfore membawa nuansa warna oranye menjadi acuan warna. Dunia seni menjadi panduan tren di tahun 2006. Hangatnya pop art diadaptasi berbagai aliran seni, berpadu semangat dengan Eco-Life ala Go Green yang menciptakan warna hijau geometric pada gaya interior dan eksterior.

Bergulir ke tahun 2007, pengaruh gaya urban, gastronomi dan arsitektur lebih playfull memberikan warna pink pastel menjadi tren. Kini, koleksi warna yang lebih mengetengahkan gaya hidup berimbang hadir. Menghargai sejarah hidup, optimis pada masa depan, seimbangnya jiwa, raga dan rasa, merupakan inspirasi Colour Futures 2008.

Adalah Nicky Barton, Head of Colour and Communication ICI Paints International merupakan pemrakarsa untuk Colour Futures. Dari berbagai warna yang ada, kuning dipilih sebagai tren warna terkini.

"Tahun ini permainan desain tegas dan edgy diperkaya dengan warna yang lebih playfull. Palet warna dasar kuning membantu mood menjadi lebih ceria, homy dan tetap minimal," kata Nicky Barton, Chair Person Colour Futures ketika ditemui okezone dalam acara "The Colour of The Opera" di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Menurut ibu tiga orang anak ini, kuning merupakan lambang optimisme, penghargaan, kilau indah dan jati diri. Karena dualitas makna tersebut yang membuatnya sangat mewakili tahun 2008. "Pada lintas generasi, kuning mewakili masa keemasan era lampau. Generasi muda pun menyukai keeksentrikan nuansa yang menyala ini. Melalui warna kuning dapat menghadirkan mood di tahun ini," paparnya seraya dibenarkan Jerry Goei, President Director PT ICI Paints Indonesia.

Menurut Jerry, warna kuning dipilih sebagai perlambang kehidupan. "Kuning itu simbolik dengan energi dan menyerapnya untuk disalurkan ke seluruh ruangan. Kuning melambangkan energi positif melalui elemen kewibawaan yang dihantarkannya," jelas pria keturunan Tionghoa itu.

Berkaitan dengan tren warna di tahun tikus ini, Ir. Ahmad Djuhara, ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DKI Jakarta memiliki cara pandang berbeda. Menurutnya, dalam dunia arsitektur, para arsitek mencari yang lebih permanen dan berumur panjang.

"Dalam dunia arsitektur, memilih warna tidak hanya sebatas tren yang tiap tahunnya selalu berganti, tetapi untuk jangka waktu yang panjang. Karena arsitektur yang baik itu tidak lekang oleh waktu dan zaman. Namun selalu memilih yang mendekati timeless , " demikian tuturnya. Sesuai dengan motonya itu, dia tidak mengenal istilah tren warna dalam arsitektur.

Dunia arsitektur menurut arsitek kelulusan Universitas Parahyangan yang tergabung dalam AMI (Arsitek Muda Indonesia) itu, tergantung pada personalitas klien.

"Karena itu, saya percaya bahwa warna terkait pada sinergi tipa orang yang berbeda. Seperti karakter, sehingga jiwa bangunanlah yang dicari. Kalau diganti tiap tahun, maka jiwanya belum ketemu," kata ayahanda dua orang puteri buah cintanya bersama Wendy, istrinya yang juga mendalami bidang arsitek.

Warna dalam arsitektur, sambungnya, seperti pakaian. "Meski seperti baju yang dapat diganti-ganti, namun warna pada arsitektur tidak bisa berganti setiap saat," beber pria kelahiran 22 November 1966 ini.

Meski demikian, pria yang pernah bekerja di Jeffry Budiman Architect itu, tak menampik produsen cat yang harus selalu bereksplorasi dan selalu kreatif. "Bagaimanapun juga produsen cat memerlukan pergeseran setiap tahunnya. Karena masyarakat kita masih dibuai terhadap apa yang disukai saat ini," pungkasnya.
Sumber: Okezone



(tty)

Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar