Senin, 04 Februari 2008

Bersantai di Lantai Atas

Bersantai di Lantai Atas
Agustus 31, 2007

Jika anda mempunyai ruang lebih di lantai atas, jangan dibiarkan kosong dan tidak berfungsi. Anda dapat melirik salah satu cara untuk memanfaatkannya secara optimal.

Buatlah teras rumah di lantai atas (balkon), selain dapat mengakomodir kebutuhan ruang yang berhubungan langsung dengan alam, teras atas juga bisa menjadi tempat sangat pribadi bagi pemilik yang ingin menikmati suasana sore hari tanpa ada gangguan dari tetangga atau pun orang yang lalu lalang di depan rumah.

Teras di lantai atas bisa terletak di depan atau di bagian belakang tergantung keinginan dan arsitektur rumah. Bila memungkinkan, teras atas yang terletak di belakang rumah akan lebih baik untuk menjaga privacy pemiliknya, Namun jika harus terletak di depan rumah pun, tak jadi masalah asalkan pemilik kreatif membuat suasana teras atas menjadi asri.

Idealnya, kata konsultan rumah, Taka Wong, teras di lantai atas memiliki tempat duduk meja kecil dan pagar pembatas yang disesuaikan dengan arsitektur rumah.

Teras yang terletak di depan misalnya, di bagian samping bisa ditanami tumbuhan peneduh yang merambat. Ini dapat digunakan untuk meminimalisir matahari yang masuk secara langsung. Jika pemilik ingin nuansa alam di terasnya, gunakan papan kayu yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan lebar 20 sentimeter yang padat dan bertekstur lembut. Sekelilingnya padat ditanami bunga-bunga kecil dan berdaun banyak dan juga palem yang tahan sinar matahari langsung. Disarankan tanaman di teras atas menggunakan pot, sehingga mudah dirawat dan dapat dipindahkan terlebih dahulu ketika hendak disiram.

Sementara untuk kursi, dapat dipilih kursi kayu yang memiliki sandaran sedikit melengkung, sehingga orang yang duduk dapat sedikit santai. Meja bundar kayu, dikelilingi empat kursi yang cukup untuk satu keluarga.

Yang terpenting dari teras di lantai atas adalah struktur atap di atasnya. Disarankan jika terasnya memiliki ukuran yang sempit maka atap harus menutupi semua ruang teras di bawahnya. Ini berguna agar pemilik masih bisa menikmati suasana teras meskipun hujan turun. Sementara jika terasnya luas, maka atapnya bisa hanya setengah dari teras tersebut. Dengan begitu pemilik dapat menikmati suasananya di saat hari cerah maupun hujan.

Bahan atapnya pun bervariasi sesuai keinginan pemilik, bisa menggunakan fiber atau genting. Fiber yang transparan bisa membuat teras di bawahnya menjadi terang, sementara genting bisa membuat teduh. Fiber juga bisa menjadi teduh jika pada teras itu terdapat tanaman merambat yang bisa tumbuh di bawah fiber. Dengan begitu ada kesan alami dari masuknya matahari yang tertangkap dahulu oleh tanaman.

Jika atap teras menggunakan kayu, Taka menyarankan agar bentuk kuda-kuda atap berbentuk kerucut dan sedikit landai. Ini berguna untuk menahan air hujan yang turun tidak jatuh secara frontal, dan tidak membasahi pinggiran teras.

Jika melihat kecenderungan rumah diperkotaan, teras lantai atas yang sempit sering digunakan untuk ruang menjemur pakaian dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Bahkan terkadang teras dilindungi pagar besi yang rapat, hingga berkesan seperti rumah penjara. Untuk itu mulai sekarang cobalah merubah teras yang terabaikan di rumah Anda menjadi ruang pribadi untuk keluarga berkumpul. Meski hanya diisi oleh dua pot bunga dan dua kursi, itu cukup untuk bersantai dan melepas lelah sehabis bekerja, atau mengo-brol santai dengan keluarga. batubata.com



Jasa Online Desain dan Pemborong Rumah 021-73888872

Desain Rumah Minimalis Design Interior Eksterior Jasa Renovasi Bangunan Arsitektur Moderen Gambar 3D Animasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar